Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an 2

Pemeliharaan Al quran, Selain melalui hafalan tiap-tiap ayat diturunkan, nabi menyuruh menghafalkannya dan menuliskannya di Batu, Kulit binatang, pelepah kurma dan apa saja yang bisa disusun dalam satu surat. Nabi menerangkan tertib urut ayat-ayat itu. Nabi mengadakan peraturan, yaitu al-Qur'an sajalah yang boleh dituliskan. Selain dari Al-Qur'an yaitu hadist dan pelajaran-pelajaran lainnya yang keluar dari ucapan dan perbuatan nabi dilarang menuliskannya. Larangan ini bertujuan supaya Al-Quranul karim itu terpelihara, jangan campur aduk dengan yang lain-lain yang juga didengar dari nabi.

Nabi menganjurkan supaya Al-Qur'an itu dihafal, selalu dibaca dan diwajibkan membacanya pada waktu Sholat. dengan demikian banyaklah orang yang hafal Al-Qur'an. surat yang satu macam, dihafal oleh ribuan manusia. dan banyak yang hafal seluruh Al-Qur'an. Dalam pada itu tidak ada satupun ayat yang tidak dituliskan. Kepandaian menulis dan membaca itu amat sangat dihargai dan digembirakan oleh Nabi SAW. Beliau bersabda :"Diakhirat nanti, tinta-tinta para ulama itu akan ditimbang dengan darah syuhada".

Pada peperangan badar, orang-orang musyrikin yang ditawan oleh Nabi, yang tidak mampu menebus dirinya dengan uang, tetapi pandai menulis baca, masing-masingnya diharuskan mengajar sepuluh orang muslim menulis dan membaca sebagai ganti tebusan. Didalam ayat al-Qur'an pun banyak yang mengutarakan penghargaan yang tinggi terhadap huruf, pena dan tulisan. Firman Allah dalam surat Al-Qalam ayat 1 : "Nun, Demi pena dan apa yang mereka tuliskan". kemudian surat al-Alaq ayat 3,4,5 :"Bacalah, dan Tuhanmu amat mulia. Yang telah mengajar dengan pena. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".

Karena itu bertambahlah keinginan untuk belajar menulis dan membaca, dan bertambah banyaklah mereka yang pandai menulis dan membaca itu, semakin banyak pula orang yang menuliskan ayat-ayat al-Qur'an yang telah diturunkan. Nabi sendiri mempunyai beberapa penulis yang bertugas menuliskan Al-Qur'an. Penulis-penulis beliau yang paling terkenal adalah: 'Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan Muawiyah. yang terbanyak menuliskan adalah Zaid bin Tsabit dan Muawiyah. Dengan demikian terdapatlah 3 unsur yang saling tolong menolong dalam pemeliharaan kemurnian Al-Qur'an, Yaitu:
1. Hafalan dari mereka yang hafal al-Qur'an
2. Naskah-naskah yang ditulis untuk nabi
3. Naskah-naskah yang ditulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk mereka masing-masing.