Membumikan al-Qur'an di kalangan Tuna Netra, Penuh Ujian dan Tantangan.


Dalam 24 hari kebelakang, saat di buat tulisan ini, saya mendampingi terus kegiatan pelatihan guru al-Qur'an Braille untuk tuna netra. kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Saku Amanah ini, berdasarkan informasi yang saya terima, belum pernah ada yang melakukannya se intensif ini.

Pelatihan ini dimulai pada tanggal 4 April 2018 sampai dengan 14 mei 2018, seluruh peserta dan guru berasal dari kelompok tuna netra, dikarantina selama 40 hari 40 malam, berkomitmen penuh kedepannya untuk membumikan al-Qur'an di kalangan tuna netra.

Kelompok tuna netra di Indonesia, berorganisasi dan berkumpul dalam berbagai komunitas, diantaranya yang saya ketahui Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) dan ITMI (Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia).

Kenyataan dilapangan bahwa 90% kelompok tuna netra buta membaca huruf Qur'an Braille, membuat saya terus tergerak untuk mengajak dan mempublikasikan kegiatan ini. di Indonesia, buta huruf latin masih banyak, padahal hampir di setiap lingkungan terdapat lembaga pendidikan yang mengajarkan baca tulis. 

Untuk kelompok tuna netra ini, faktanya tidak ada lembaga pendidikan yang mudah dijangkau oleh kalangan tuna netra yang bisa merasakan pendidikan dasar, menengah hingga lanjutan. kalau pun ada berbentuk SLB (sekolah luar biasa) dan itu pun tidak mengajarkan huruf al-Qur'an. sehingga 90% buta huruf Qur'an braille di kalangan tuna netra adalah satu hal yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama.

Beberapa lembaga yang menyalurkan Qur'an braille digital, isinya adalah berupa rekaman suara ayat al-Qur'an yang di bacakan. ada lembaga yang khusus mencetak al-Qur'an braille, mengajarkan dan menyebarkan, namun tidak menjangkau semua wilayah, dan jaraknya pun jauh. bahkan jarang di ketahui oleh publik yang tidak pernah bersentuhan dengan tuna netra.

Pelatihan training for trainer yang dilakukan Yayasan Saku Amanah, patut di acungi jempol. kegiatan ini sangat sarat dengan muatan Ibadah, mengukuhkan fondasi aqidah, dan merupakan pelatihan training of trainer Qur'an Braille Terlama di Indonesia. kegiatan selayaknya didukung penuh oleh seluruh umat Islam.



Saya sebagai salah satu pengurus di Yayasan Saku Amanah, akan terus melanjutkan pendidikan dan pelatihan Qur'an Braille ini secara bertahap dengan berkoordinasi dengan pihak pihak yang peduli dan berkepentingan  yang sama, yaitu pemberantasan buta huruf Qur'an Braille untuk tuna netra.

mengabaikan tuna netra untuk belajar al-Qur'an akan di tegur oleh Allah SWT, bahkan rasulullah pun di tegur ketika sahabat Abdullah ibn Ummi Maktum bertanya perihal al-Qur'an melalui surat Abasa (al-Qur'an Surat ke 80)

Ketika anda seorang muslim membaca tulisan ini, seyogianya turut serta berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan buta huruf Qur'an braille. secara khusus saya mengundang anda untuk menghampiri kegiatan kami, kami akan berbagi tanggung jawab bersama anda.

Dukung kami dengan menyebarkan informasi ini, berbagai kendala yang kami hadapi akan terasa ringan jika seluruh kaum muslimin berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Sekretariat Yayasan Saku Amanah:
Jl. KSD Dadi Kusmayadi Jl. Bersih Gg. PMI No. 2
Kel. Tengah Kec. Cibinong - Kab. Bogor
Telp. 021-83710262
wa : 085718530054
email : sapmks.prelation@gmail.com
email : raja.naura@gmail.com






EmoticonEmoticon